Cara Pembuatan Akta Pendirian Perseroan Terbatas (PT)
Saat ini, pendirian Perseroan Terbatas (PT) semakin marak dilakukan oleh berbagai badan usaha di Indonesia. Dalam proses pembuatannya, penting bagi Anda untuk memahami isi dari akta pendirian PT. Ada beberapa contoh akta pendirian PT notarial atau perusahaan lain yang dapat dijadikan acuan. Bersama notaris, Anda dapat menyusun akta tersebut dengan cermat agar proses pembuatannya sesuai ketentuan.
Mengetahui isi Akta Pendirian PT sangat penting karena jika terjadi kesalahan pada beberapa bagian, pengesahannya bisa tidak diakui. Akibatnya, bisnis Anda belum sah diakui sebagai Perseroan Terbatas (PT).
Contoh Akta Pendirian PT Terbaru
Jika Anda berencana mendirikan PT, berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam penyusunan akta pendirian:

Nama Perseroan Terbatas (PT)
Bagian awal akta pendirian harus mencantumkan nama PT yang akan dijalankan. Di bawah nama tersebut, harus dicantumkan waktu dan tanggal resmi pendirian PT oleh otoritas yang berwenang.
Lokasi dan Durasi Berdirinya PT
Lokasi pendirian PT harus dijelaskan secara detail dalam akta, termasuk jangka waktu berdirinya PT di lokasi tersebut. Jika PT memiliki cabang, lokasi cabang tersebut juga harus disertakan.
Tujuan dan Kegiatan Usaha
Akta pendirian harus memuat tujuan pendirian usaha serta rincian kegiatan usaha yang akan dilakukan. Kegiatan usaha ini juga harus dijelaskan dengan kode-kode spesifik yang berlaku.
Kode | Kegiatan | Deskripsi | Pilih |
---|---|---|---|
01111 | Pertanian Jagung | Kelompok ini mencakup usaha pertanian komoditas jagung mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan juga pemanenan serta pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman jagung. Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman jagung. | |
01112 | Pertanian Gandum | Kelompok ini mencakup usaha pertanian gandum mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan juga pemanenan serta pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman serealia gandum, seperti sorgum, gandum (wheat/oats), jelai (barley), gandum hitam (rye), jawawut (millet), dan sejenisnya. Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman gandum. | |
01113 | Pertanian Kedelai | Kelompok ini mencakup usaha pertanian kedelai mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan juga pemanenan serta pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman kedelai (kacang palawija). Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman kedelai. | |
01114 | Pertanian Kacang Tanah | Kelompok ini mencakup usaha pertanian kacang tanah mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan juga pemanenan serta pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman kacang tanah (kacang palawija). Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman kacang tanah. | |
01115 | Pertanian Kacang Hijau | Kelompok ini mencakup usaha pertanian kacang hijau mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan juga pemanenan serta pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman kacang hijau (kacang palawija). Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman kacang hijau. | |
01116 | Pertanian Aneka Kacang Hortikultura | Kelompok ini mencakup usaha pertanian aneka kacang hortikultura mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan juga pemanenan serta pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman aneka kacang hortikultura, seperti buncis, kacang panjang, kacang merah, dan tanaman aneka kacang lainnya. Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman aneka kacang hortikultura. | |
01117 | Pertanian Biji-bijian Penghasil Minyak Makan | Kelompok ini mencakup usaha pertanian biji-bijian penghasil minyak makan mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan juga pemanenan serta pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman biji-bijian penghasil minyak makan, seperti biji wijen dan biji bunga matahari. Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman biji-bijian penghasil minyak makan. | |
01118 | Pertanian Biji-bijian Penghasil Bukan Minyak Makan | Kelompok ini mencakup usaha pertanian biji-bijian penghasil bukan minyak makan mulai dari kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, dan juga pemanenan serta pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman biji-bijian penghasil bukan minyak makan, seperti biji kapas, biji rami, biji mustard, niger seeds, biji jarak, dan tanaman biji-bijian lainnya. Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman biji-bijian penghasil bukan minyak makan. | |
01119 | Pertanian Serealia Lainnya, Aneka Kacang dan Biji-Bijian Penghasil Minyak Lainnya | Kelompok ini mencakup usaha pertanian yang mencakup kegiatan pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan, serta pemanenan dan pasca panen jika menjadi satu kesatuan kegiatan tanaman serealia lainnya, bukan padi, jagung, dan gandum, serta pertanian tanaman lainnya yang belum diklasifikasikan pada kelompok 01111 s.d. 01118. Termasuk kegiatan pembibitan dan pembenihan tanaman serealia dan biji-bijian lainnya. | |
02111 | Pemanfaatan Kayu Hutan Tanaman pada Hutan Produksi | Kelompok ini mencakup usaha pemanfaatan kayu yang meliputi penanaman atau pengayaan, pemeliharaan, pemanenan atau penebangan hasil yang berasal dari hutan tanaman pada hutan produksi. Jenis tanaman kayu kehutanan seperti jati, pinus, mahoni, sonokeling, sengon, jabon, akasia, ekalitus, cendana, dan tanaman kayu kehutanan lainnya. |
Modal Dasar
Modal dasar PT harus dicantumkan dalam akta pendirian, dengan ketentuan bahwa pemilik wajib menyetor sekurang-kurangnya 50% dari modal tersebut. Modal dasar minimal adalah Rp 1,2 miliar, dan sisanya dapat dijual ke publik dalam bentuk saham.
Pencatatan Pemegang Saham
Setelah saham PT dijual ke publik, pencatatan rinci mengenai pemegang saham harus dilakukan, termasuk:
- Nama dan alamat pemegang saham
- Nomor surat saham
- Nilai nominal saham
- Tanggal penerbitan surat saham
Pemindahan Surat Saham
Akta pendirian juga harus mencantumkan ketentuan mengenai pemindahan surat saham, seperti ketika surat saham rusak dan perlu diganti. Biaya pemindahan saham ini biasanya menjadi tanggung jawab pemilik saham, yang juga harus memberikan bukti bahwa surat saham tersebut memang rusak.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Dalam akta pendirian, RUPS harus dijelaskan secara mendetail, mencakup laporan keuangan tahunan dan pembagian laba, serta anggaran dasar perusahaan. RUPS penting untuk memastikan kesepahaman antara pemilik perusahaan dan pemegang saham mayoritas.
Pemanggilan dan Tempat RUPS
Pemegang saham berhak hadir dalam RUPS, dan harus diberi pemberitahuan setidaknya 14 hari sebelum rapat dimulai. Pemanggilan ini harus ditandatangani oleh direktur atau, jika direktur berhalangan hadir, oleh komisaris utama.
Penetapan Direksi
Jumlah direksi dan penetapan direktur utama dijelaskan di bagian akta yang khusus untuk direksi. Direksi biasanya memiliki masa jabatan lima tahun, namun mereka bisa diberhentikan lebih awal jika terjadi kesalahan. Jika ada kekosongan dalam posisi direksi, jabatan tersebut akan diisi oleh dewan komisaris.
Wewenang dan Tugas Direksi
Akta pendirian juga menjelaskan tugas dan wewenang direksi, termasuk hak untuk menjual hingga 50% aset bergerak perusahaan, asalkan mendapat persetujuan dari komisaris utama.
Tugas dan Wewenang Dewan Komisaris
Seperti halnya direksi, dewan komisaris memiliki tugas untuk mengawasi kinerja perusahaan, termasuk pembukuan dan laporan keuangan. Komisaris utama harus berstatus WNI dengan masa jabatan lima tahun.
Bagian penutup akta pendirian PT merangkum seluruh poin penting dan memastikan bahwa semua ketentuan sudah diatur dengan jelas. Penyusunan akta pendirian PT yang teliti dan sesuai dengan aturan akan memberikan landasan hukum yang kuat bagi perusahaan Anda.
Jenis-Jenis Struktur Organisasi dalam Perusahaan PT
Dalam perusahaan Perseroan Terbatas (PT), terdapat beberapa jenis struktur organisasi yang dapat diterapkan untuk mendukung operasional perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh struktur organisasi yang umum digunakan:
1. Struktur Organisasi Berdasarkan Fungsi
Struktur organisasi fungsional adalah tipe struktur yang mengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi-fungsi utama seperti keuangan, pemasaran, dan produksi. Setiap departemen memiliki tanggung jawab spesifik sesuai dengan bidangnya masing-masing. Struktur ini sangat cocok diterapkan pada perusahaan dengan operasi yang terstruktur dan terfokus.
2. Struktur Organisasi Berdasarkan Divisi
Struktur oraganisasi ini mengelompokkan pekerjaan berdasarkan produk, wilayah, atau pasar tertentu. Jika divisi mempunyai tanggung jawab penuh atas area yang dikelolanya, baik produk tertentu atau wilayah tertentu. Struktur ini sangat efektif untuk perusahaan yang memiliki berbagai lini produk atau wilayah operasi yang beragam.
3. Struktur Organisasi Matriks
Struktur matriks merupakan kombinasi dari beberapa jenis struktur organisasi, umumnya menggabungkan unsur fungsional dan divisional. Ini memungkinkan tim dari berbagai departemen untuk bekerja sama pada proyek atau tugas tertentu. Struktur ini ideal untuk perusahaan yang memiliki proyek-proyek kompleks yang memerlukan keahlian lintas disiplin.
4. Struktur Organisasi Jaringan
Struktur organisasi jaringan terdiri dari beberapa perusahaan atau organisasi independen yang saling bekerja sama dan bergantung satu sama lain. Setiap entitas dalam jaringan memiliki keahlian khusus yang saling melengkapi, sehingga menciptakan sinergi yang kuat. Struktur ini cocok untuk perusahaan yang ingin memperluas jangkauan mereka melalui kolaborasi dengan organisasi lain.
5. Struktur Organisasi Datar (Flat)
Struktur organisasi flat untuk mengrangi jumlah lapisan manajemen sehingga hubungan manajemen dan karyawan lebih langsung dan terbuka. Dalam struktur datar, pegawai diberikan lebih banyak tanggung jawab dan kuasa penuh untuk membuat keputusan. Struktur datar cocok untuk perusahaan yang ingin mendorong budaya kerja yang kolaboratif dan partisipatif.
Manfaat Struktur Organisasi bagi Perusahaan PT
Struktur organisasi yang baik memberikan berbagai manfaat bagi perusahaan, di antaranya:
- Menciptakan keteraturan dan stabilitas dalam operasional sehari-hari.
- Memperjelas tanggung jawab dan wewenang di setiap tingkat organisasi.
- Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi antara berbagai departemen.
- Mempermudah pengambilan keputusan yang cepat dan efektif.
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan secara keseluruhan.
- Memperkuat pencapaian tujuan strategis perusahaan.
Susunan Struktur dan Wewenang Berdasarkan Jabatan dalam Perusahaan PT
Dalam sebuah PT, pemegang saham biasanya melimpahkan wewenangnya kepada dewan komisaris, yang kemudian meneruskannya kepada direksi. Direksi bertanggung jawab untuk merencanakan strategi dan mengarahkan perusahaan. Struktur organisasi perusahaan juga mencakup berbagai jabatan lain yang memiliki peran penting, seperti direktur, manajer, dan divisi lainnya.
1. Direksi
Direksi adalah jabatan yang memegang peranan kunci dalam menjalankan dan mengarahkan perusahaan. Direksi bertanggung jawab atas pengambilan keputusan strategis dan operasional yang penting bagi keberlangsungan perusahaan.
2. Direktur Utama
Direktur Utama bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan program perusahaan. Ia juga memimpin seluruh kegiatan perusahaan, termasuk kepegawaian, administrasi keuangan, dan hubungan eksternal.
3. Direktur Keuangan
Direktur Keuangan mengelola semua aspek keuangan perusahaan, termasuk anggaran, pelaporan keuangan, dan menjaga keseimbangan keuangan perusahaan. Ia harus mampu menilai kondisi keuangan perusahaan secara menyeluruh dan membuat kebijakan yang menjaga stabilitas keuangan.
4. Direktur Lainnya
Di bawah Direktur Utama, terdapat direktur yang mengelola berbagai aspek operasional perusahaan sesuai dengan bidangnya masing-masing, seperti pemasaran, produksi, dan personalia. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap departemen berjalan sesuai dengan rencana dan target perusahaan.
5. Manajer
Manajer memainkan peran penting dalam mengawasi operasional sehari-hari di tingkat departemen. Mereka bertugas untuk memastikan bahwa semua karyawan bekerja sesuai dengan standar perusahaan, serta memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan.
6. Manajer Personalia
Manajer Personalia bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya manusia, termasuk perekrutan, pelatihan, dan pengembangan karyawan. Ia juga mengawasi administrasi personalia dan memastikan bahwa kebijakan perusahaan diterapkan dengan baik.
7. Manajer Pemasaran
Manajer Pemasaran berfokus pada pengembangan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Ia juga bertanggung jawab untuk melakukan riset pasar dan memahami kebutuhan pelanggan.
8. Manajer Produksi
Manajer Produksi bertanggung jawab atas kualitas dan efisiensi proses produksi. Ia memastikan bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas perusahaan dan mengawasi operasional pabrik secara keseluruhan.
9. Administrasi dan Pergudangan
Divisi Administrasi dan Pergudangan bertanggung jawab atas pengelolaan dokumen dan logistik perusahaan. Mereka memastikan bahwa semua proses administrasi berjalan dengan lancar dan barang-barang disimpan dengan aman di gudang.
10. Divisi Regional
Divisi Regional bertugas untuk memperluas jangkauan perusahaan ke daerah baru. Mereka mengimplementasikan kebijakan perusahaan di wilayah yang ditargetkan dan bekerja untuk mencapai target penjualan dan operasional yang telah ditetapkan.